Mengenal 10+ Istilah Dasar Spek Pada Sepeda Motor | Apa Itu Spek Motor?

Mazyanto.com- Mengenal istilah dasar spek sepeda motor, jika membahas sepeda motor memang tidak ada habisnya, nah kali ini akan mengorek tuntas tentang istilah dasar spesifikasi pada kendaraan sepeda motor.

inilah istilah dasar pada sepeda motor

Mesin sepeda motor memiliki beragam kapasitas  yang berbeda di setiap masing masing cc nya, dari perbedaan itulah kapasitas mesin, volume ruang bakar , volume silinder , ukuran piston dan lain lain pun juga berbeda ukurannya.

Dan dari ukuran tersebutlah kita dapat mengetahui dan menghitung berapa kapasitas mesin tersebut dan juga ukuran torsi. Kemudian perbandingan kompresi juga dapat dihitung dengan rumus yang sudah ditentukan.

Untuk itu mari kita simak penjelasan dibawah ini tentang dasar spek, perhitungan kapasitas mesin mengetahui volume silinder dan yang lainya.

1. Dasar kapasitas mesin

Untuk kapasitas mesin sendiri ditunjukan oleh volume yang terbentuk ketika piston bergerak menuju keatas dari TMB (titik mati bawah)  ke TMA (titik mati atas) proses ini disebut sebagai volume langkah, sedangkan satuan volume langkah dihitung dalam cc sentimeter kubik . dan jika kita ingin mengetahui volume langkahnya maka dapat dihitung dengan rumus seperti berikut:

Volume Langkah : Luas lingkaran dikali dengan Pannjang langkah piston

: Phi r2 x S

: Phi (1/2 D) 2 x s

: Phi /4 .D2.S cc

2. Volume Ruang Bakar

Sedangkan volume ruang bakar adalah sebuah volume yang terbentuk antara kepala silinder dan kepala piston saat mencapai posisi titik mati atas TMA dan bisa di simbolkan dnegan symbol Vc yang artinya volume kompresi.

3. Volume Silinder

Sedangkan untuk volume silinder sendiri adalah jumlah dari total dari pertambahan antara volume langkah terhadap volume ruang bakar. Dan untuk menghitungnya dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Vs = Vl + Vc

Catatan:

Vc artinya Volume silinder (cc)

Vl artinya Volume langkah (cc)

Vc artinya volume ruang bakar (cc)

4. Perbandingan Kompresi

Yang dinaksud dengan perbandingan kompresi adalah  perbandingan antara volume silinder  dengan volume kompresinya.  Sedangkan untuk perbandingan kompresi berkaitan dengan voume langkah, jika kita hitung  dengan menggunakan rumus maka hasilnya seperti ini:

E : (Vs + Vc) / Vc

Dimana :

E adalah perbandingan Kompresi

Vs adalah volume silinder

Vc adalah volume ruang bakar

Sebagai salah satu  contoh besarnya perbandingan kompresi pada jenis motor Yamaha sport berkisar antara 8 : 1 atau 9 : 1. Maksudnya adalah selama pada saat kompresi muatan yang ada diatas piston dimampatkan 9 kali lipat dari volume terahirnya. 

Note : “ Semakin tinggi tingkat kompresi pada suatu kendaraan, maka mesin tersebut tergolong tipe Highspeed, akan tetapi perbandingan itu memiliki batasan”.

5. Torsi

Selanjutnya adalah torsi, torsi merupakan gaya tekan putar pada bagian yang berputar. Seperti sepeda motor yang digerakan oleh crankshaft yang semakin banyak jumlah roda giginya maka makin besar pula torsinya.  Dan untuk menghitung lebih detail mengenai torsi maka rumus yang digunakan adalah seperti dibawah ini:

Torsi = Gaya dikalikan dengan Jarak

Sedangkan untuk besarnya torsi pada kendaraan masing masing motor berbeda beda.  Untuk mengetahui torsi pada setiap jenis motor biasanya sudah dituliskan  pada buku pedoman. 

6. Siklus

Pada proses ini guna menjaga mesin agar tetap beroprasi maka pergerakan piston yang sesuai dengan siklusnya yaitu mulai dari proses pencampuran bahan bakar dan udara kemudian langkah kompresi, proses pembakaran, dan gas sisa pembakaran, proses ini akan terus berjalan berulang ulang.

Untuk siklus mesin 4 tak setiap dua kali putaran poros engkol akan menghasilkan 4 langkah gerakan piston. Sedangkan untuk mesin 2 tak hanya memerlukan 2 langkah gerakan piston satu kali putaran poros engkol.

7. Titik Mati

Sedangkan yang dimaksud dengan titik mati adalah pada saat dimana piston berhenti bergerak dan mulai bergerak kembali kearah yang berlawanan.  Pada posisi TMA maka piston  berada di titik paling atas dan mulai bergerak kebawah. Untuk posisi TMB sendiri adalah titik piston dimana berada di titik paling bawah dan akan bergerak katas.

8. Langkah Piston

Merupakan sebuah langkah posisi piston dari TMB menuju TMA ataupun sebaliknya.

9. Sudut Crank

Yang dimaksud dengan sudut crank adalah sebuah sudut yang terbentuk karena garis tengah crankshaft dengan garis yang  melintas tengah crankpin dan crankshaft

10. Menghitung Kecepatan Piston

Kecepatan gerakan piston naik turun ternyata dapat dhitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

V = 2LN/60  jika kita sederhanakan lagi menjadi LN/30

Dimana :

 V adalah kecepatan rata rata piston dalam meter per menit (m/s)

L adalah panjang langkah (m)

N Kecepatan Putararan mesin (rpm)

Catatan: untuk gerakan piston 2L maka crankshaft akan bergerak satu kai, maka jika crankshaft bergerak sebanyak N maka piston akan bergerak 2LN.

11. Apa pengaruh diameter dan langkah piston terhadap kemampuan mesin?

Ternyata jika kita teliti lebih dalam walaupun sama spesifikasi tapi kemampuanya berbeda hal ini karena  bore dan stroke nya. 

Untuk mesin langkah panjang ( maksundya adalah panjang langkah lebih panjang dari diameter silinder )

Untuk mesin persegi ( maksudnya adalah panjang langkah  dan diameter silinder sama )

Untuk mesin langkah pendek ( maksudnya adalah panjang langkah lebih pendek dari diameter silinder itu sendiri ).

Demikianlah artikel mengenai istilah dasar mesin sepeda motor, adapun artikel yang lain seperti mekanisme katup, keuntungan dan kerugian  mesin DOHC, SHOHC dan OHV dan masih banyak lagi bisa kalian cari di webside mazyanto ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *